Breaking News

Sabtu, 09 Mei 2015

Menyelaraskan Empat Hal : Wujud Persiapan Generasi Pemimpin

Menyelaraskan Empat Hal : Wujud Persiapan Generasi Pemimpin
 Oleh: M. Muinul Haq

http://blog.umy.ac.id/fatiamahdi/files/2012/10/Nasionalisme-230x300.png

Indonesia adalah Negara berkembang dengan intensitas produksi sumber daya manusianya yang tinggi. Pola berkelanjutan diadopsi agar tercetak SDM yang wawasannya mengakar. Namun dalam praktiknya masih terdapat beberapa celah besar dalam pola pendidikan ini, sebagai salah satu aspek yang mendukung kesiapan generasi masa depan dalam memimpin bangsa ini. Sistem saat ini terpola sedemikian rupa seakan nampak mendikte anak didik untuk bersikap manja dan tak berorientasi ke masa depan. Ini dapat dibuktikan hanya dengan melihat dua hal, yakni  kurangnya kemauan anak didik untuk memenuhi hak intelektualnya sendiri sehingga berdampak ke hal yang kedua yakni rendahnya tingkat kreatifitas generasi hari ini. Sikap menjauhi buku, intraksi sosial yang menurun, larut dalam gadget, tak terbesit kemauan menulis, minat belajar minim, dan sikap lainnya yang serupa dengan hal-hal tersebut menjadi indentitas mayoritas generasi bangsa saat ini. Akibatnya kita dapatkan tingkat kreatifitas yang sama rendahnya, kurangnya inovasi dan terobosan-terobosan lalu minimnya prestasi dari sekian juta anak didik yang mengenyam bangku pendidikan.
Maka dalam hal ini perlu ada penekanan sekaligus pembimbingan dari tenaga pendidik, orang tua, pemerhati, dan cedekia akan solusi konkret sekaligus sebagai agenda persiapan generasi pemimpin yang cemerlang. Setidaknya ada empat hal yang perlu diselaraskan dan menjadi acuan bagi persiapan generasi pemimpin untuk tampil menjadi seorang ideolog atau pemikir di masanya. Empat hal ini saling terkait dan saling bersinggungan. Ketika satu melemah, maka yang lain akan ikut melemah. Maka perlu penyelarasan dalam penggemblengannya kepada calon generasi pemimpin.
1.    Menjadi kutu buku
United Nations Eduacational, Scientific and Cultural Organisation (UNESCO) merilis hasil penelitiannya terhadap minat baca orang Indonesia tahun 2011 lalu, hasilnya didapatkan bahwa indeks baca masyarakat hanya 0,001 yang berarti bahwa dari seribu penduduk, hanya ada satu orang yang masih memiliki minat baca tinggi. Dari hasil penelitian ini kita menyadari bahwa seiring teknologi merambah masuk ke Negara ini, disertai kemudahan-kemudahan mengakses sumber ilmu dan informasi yang luas, sangat berkebalikan dengan minat baca masyarakat yang sangat rendah. Ketersediaan buku-buku bacaan yang memadai, dibangunnya perpustakaan-perpustakaan, sampai ide perpustakaan keliling terealisasi tidak membangkitkan minat baca generasi muda. Maka hal ini menjadi sesuatu yang urgen dan perlu dibangun sejak dini dalam diri setiap anak didik. Menjadi seorang kutu buku tidak seseram kutu gadge, dari bukulah masyarakat akan mulai menyadari bahwa dari lembaran-lembaran yang dibukanya ternyata memang seakan-akan mereka sedang membuka jendela dunia ini. Maka dari hal pertama inilah kita memulai menyiapkan generasi kutu buku yang kelak jadi pemimpin masa depan yang berpikir dan bertindak tidak dengan seenak hatinya. Namun dari telaah mendalam terhadap pengetahuannya dari intensitas baca yang tinggi dan dari pengalamannya dalam masyarakat.
2.    Pendengar yang baik
Selaras dengan minat baca yang tinggi, aspek kedua yang perlu ditanamkan adalah menjadi pendengar yang baik. Diam dan mendengarkan menjadikan kita banyak menelusuri ragam pembicaraan. Kebiasaan mendengarkan biasanya diidentikkan dengan rasa kepedulian yang tinggi. Bahwa dengan mendengarkan perkataan orang lain rasa simpati menjadi sangat kental sehingga lawan interaksi menjadi nyaman dan merasa dipedulikan. Maka setelah kebiasaan membaca sudah menjadi kebudayaan dan hal yang urgen di dalam pribadi generasi-generasi pemimpin, hal yang selanjutnya menjadi asupan adalah gemar mendengarkan. Menjadi pendengar yang baik adalah salah satu sumber informasi dan pengetahuan yang efektif, dari manapun sumber suaranya asal dapat diolah dengan baik akan menjadi bekal yang penting selain dari segi penumbuhan kepedulian juga sebagai pemenuhan hak intelektual di luar dari sumber buku.
3.    Menulis sesuatu
Berangkat dari dua sumber pemenuhan hal intelektual yakni membaca dan mendengarkan tadi kita melangkah ke aspek ketiga atau hal ketiga yang harus ditanamkan pada generasi muda sebagai tahap persiapan kepemimpinan di masa mendatang yakni gemar menulis. Dengan menulis, kreatifitas generasi muda secara perlahan diasah dan ditumbuhkan. Lewat hal inilah akan lahir pemikiran-pemikiran cemerlang dari buah tangan pemikiran generasi yang tentu lahir dari dua aspek pertama tadi yakni membaca dan mendengarkan. Menulis dikatakan sebagai pengikat ilmu dan sebuah karya yang tinggal dari sejarah. Maka penumbuhan minat menulis menjadi sangat urgen setelah dua hal di atas.
4.    Berbicara di depan publik
          Tampil berbicara di depan umum menjadi hal terakhir dari empat hal yang perlu diselaraskan guna menunjang kesiapan generasi mendatang sebagai pemimpin yang ulung. Menjadi aspek terakhir setelah membaca, mendengarkan dan menulis disebabkan karena bekal atau bahan pembicaraan. Untuk bias berbicara dengan baik haruslah dengan terlebih dahulu membaca bacaan yang baik, mendengarkan perkataan yang baik lalu menyusunnya dalam tulisan yang baik. Sehingga lahirlah topic pembicaraan yang baik. Hal terakhir ini menjadi output penyaluran kebaikan kepada khalayak ramai. Buah dari perjalanan tiga hal sebelumnya. Hal inilah menjadi pelengkap empat hal yang perlu diselaraskan sebagai bahan pembekalan generasi pemimpin masa depan.
            Empat hal ini menjadi wujud konkret dalam menyiapkan generasi muda yang handal dalam memimpin di masa mendatang. Semuanya berkaitan dan saling menyokong. Untuk dapat menulis yang baik engkau harus membaca banyak buku yang baik. Untuk dapat menasehati atau berkata dengan baik engkau butuh untuk mendengarkan keluhan-keluhan dari permasalahan orang-orang dan perkataan-perkataan baik. Untuk itu mari sama-sama memperhatikan empat hal ini, menjadikannya sebagai bekal untuk mempersiapkan generasi pemimpin masa depan. 
Sumber: www.senjaesok.blogspot.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Designed By VungTauZ.Com